Jumat, 04 Desember 2015

Makalah retorika dakwah


BAB I
PENDAHULUAN

   A.   Latar Belakang
Retorika adalah suatu gaya atau seni berbicara baik yang dicapai bardasarkan bakat alami (talenta) dan keterampilan teknis. Retorika yang juga dijuluki ilmu komunikasi, ilmu berpidato, atau ilmu berbahasa , bermetamorfosis menjadi subjek studi khusus. Secara naluriah, manusia sudah mengenal dan mempraktekan retorika dalam definisi yang lebih sederhana. Namun secara singkat, retorika berkembang lebih awal dan mengalami masa kejayaannya pada masa Yunani dan Roma.

  B.    Rumusan Masalah
1.      Sajarah perkembangan retorika
2.      Tujuan mempelajari retorika
3.      Metode retorika
4.      Fungsi retorika



                                                                                    BAB II
                                                                                        PEMBAHASAN

A.       Sejarah perkembangan retorika
Retorika atau dalam bahasa Inggaris rethoric bersumber dari perkataan rhetorica yang berarti ilmu bicara.Perkembangan retorika terjadi sudah lama sekali, seiring lamanya perjalanan kehidupan manusia ketika itu retorika mengalami masa kejayaanya pada masa Yunani dan Roma.
barikut ini diuraikan perkembangan ilmu retorika sejak zaman Yunani kuno sampai pada perkembangan retorika di Indonesia.[1]
1.    Zaman Yunani Kuno
Unsur-unsur ilmu retorika sudah berkembang di Yunani,sebelum buku ditulis oleh Korax dan Teisios diterbitkan sejak abad samapai ke-5 samapi ke-7 sebelum masehi,sudah ada ahli-ahli pidato terkenal Yunani kuna seperti Solon (640-650), Paistratos (527-600)  dan Thenustokles (460-525).
Seorang politikus dan negarawan yang juga menjadi seorang ahli pidato yang terkenal dalam zaman ini adalah Perikles (942-500). Para pengagumnya mengataken bahwa dewi-dewi seni bicara yang memiliki daya tarik memukau bertahta di atas lidahnya.
Periklis sebagai seorang ahli pidato tidak akan dilupakan oleh bangsa Yunani, berkat sebuah pidato yang diucapkannya bagi para pahlawan di kota Athena, yang kemudian diterbitkanoleh ahli sejarahThukydides sekitar akhir abad ke-5 sebalum masehi, muncul lagi beberapa ahli pidato yang sangat dikagumi seperti Alkibiades Theramenes dan Kritios.
Pada mulanya para ahli pidato di Yunani hanya berbicara didalam ruangan pengadilan tetapi sesudah memperhatikan bahwa kepandaian berbicara berguna untuk memimpin negara maka orang mulai menyusunnya dan disebut retorika, sehingga mudah dipelajari.
Usaha ini dijalankan pertama-tama didaerah koloni Yunani di Sisila, dimana kekuasaan mulai punah dan dimana kebebasan berbicara mulai dijunjung tinggi. Usaha yang sama dikembangkan di kota Athena dan seluruh kerajaan Yunani.
           Sejak abad ke-5 mulai didirikan sekolah-sekolah retorika didalam wilayah-wilayah yang berkebudayaan helensitis, dengan itu retorika menjadi salah satu bidang ilmu yang diajarkan kepada generasi muda yang dipersiapkan untuk memimpin negara. Retorika dalam abad-abad ini menjadi menjadi salah satu bidang ilmu yang menyaingi filsafat.
Beberapa ahli pidato pada masa Gorgias dari Leontinoi (380-485),Protagoras dari Abdera (410-480) dan Thrasyimachus dari Kalsedon (200-300), Selain itu muncul juga ahli-ahlia pidato lain yang terkenal seperti Socrates (399-470). Menurut Socrates yang juga ahli filsafat, retorika adalah seni untuk membawakan dan menyampaikan pengetahuan yang sudah ada secara meyakinkan.

2.    Zaman Romawi Kuno
Setelah Yunani dikusai Romawi terjadilah perbauran kebudayaan antar kedua bangsa banyak Romawi mempelajari retorika bangsa Yunani, karena bagitu besarnya minat orang mempelajari retorika maka ahli pidato Yunani menjadi berpengaruh. Hal ini mencemaskan golongan konservatif, maka dibawah pemerintahan konsulat Fannius dan Masella dilakukan pengusiran terhadap ahli filsafat dan retorika yang berkebangsaan Yunani.
Namun akhirnya pemerintah Romawi kembali memanggil ahli tersebut ke Roma, sejak saat itu didirikanlah sekolah-sekolah retorika, dan orang-orang Yunani menjadi gurunya. Sejak saat itu retorika berkembang pesat di Romawi.
dengan pesatnya perkembangan ilmu retorika di Romawi tersebut maka lahirnya ahli-ahli retorika berkebangsaan Romawi mereka antara lain Cato Senior (149-234) Marcul Tulius Cicero (44-106) yang menulis tentanf teori pidato, Tiberius, Caius Graechus, M Antonius, Q Hortensius Hortulus Cato Yunior.dan ada juga Lulius Caisar dengan menulis 12 buku sebagai pengantar ilu retorika. Ilmu retorika Romawi berakhir kejaanya seiring dengan runtuhnya kekaisaran Romawi.

3.    Abad Pertengahan
Retorika abad pertengahan sering disebut abad kegelapan bagi retorika, karena ketika agama Kristen berkuasa, retorika dianggap sebagai kesenian jahiliah. Orang kristen tersebut melarang mempelajari ilmu retorika yang dirumuskan oleh orang Yunani dan Romawi para penyembah berhala.Bila ia memeluk agama kristen secara otomatis ia akan memiliki kemampuan untuk menyampaikan kebenaran.
 Satu abad kemudian di timur muncul peradaban baru yaitu seorang nabi ia seorang pembicara yang fasih dengan kata-kata singkat yang mengandung makna padat yaitu Nabi Muhammad SAW, perkataanya menyebabkan pendengarnya berguncang hatinya dan berlinang air matanya. Ada seorang ulama yang mengumpulkan khusus pidatonya dan menamaianya dengan Madinat al-Balaghah. Balaghah menjadi disiplin ilmu yang menduduki status yang mulia dalam peradaban islam. [2]
Kaum muslimin menggunakan balaghah sebagai pengganti retorika, tetapi retorika Yunani yang dicampakkan di Eropa abad pertengahan, dikaji dengan tekun oleh para ahli balaghah sayangnya sangat kurang sekali studi berkenaan dengan konstribusi balaghah pada retorika modern. Retorika modern pertama kali yang mengantarkan adalah Renaissance menghubungkan Renaissance dengan retorika modern adalah Roger Bacon.
 Retorika pada zaman  ini mempunyai beberapa aliran yang dimana aliran aliran-aliran itu sebagai berikut aliran epistemologis, aliran ini lebih menekankan pada proses psikologis, epistemologi membahas “teori pengetahuan” asal usul, sifat, metode, dan batas-batas pengetahuan manusia.
Para pemikir epistemologi berusaha mengkaji retorika klasik dalam sorotan perkembangan psikologi kognitif (yang membahas proses mental), para pemikir aliran ini antara lain. George Campbell (1719-1796), menurutnya retorika harus diarah kepada upaya mencerahkan pemahaman, menyenangkan   perasaan dan mempengaruhi kemuman.
Richad Whately menurutnya retorika berorientasi kepada khalayak. Aliran elokusionis justru menekankan teknik penyampaian pidato,aliran ini mendapat kritikan karena perhatian dan kesetiaan yang berlebihan pada teknik pada abad keduapuluh retorika mengambil manfaat dari perkembangan ilmu pengetahuan modern khususnya ilmu-ilmu perilaku seperti psikologi dan sosiologi.

4.    Zaman Modren
Abad Pertengahan berlansung selama seribu tahun (400-1400). Di Eropa, Selama priode panjang itu, warisan perdaban Yunani diabaikan .Aliran pertama retorika modern berkembang yang lebih menekankan proses psikologis, dikenal sebagai aliran epistemologis. Epistemologis membahas “teori pengetahuan “. asal            -usul ,sifat ,metode , dan batas-batas pengetahuan manusia. [3]
Para pemikir epistemologis berusaha mengkaji retorika klasik dalam sorotan perkembangan psikologi kognitif ( membahas proses mental )beberapa tokoh yang berkaitan dengan retorika modern yaitu :
George Campbell    (1719-1796), dalam bukunya The philophy of Rhetoric dalam menelaah tulisan Aristoteles, Cicero dan Quantilianus dengan pedekatan psiklogis fakultas (bukan fakultas psikologi) Psikologi fakultas berusaha menjelaskan sebab-musabab perilaku manusia pada empat fakultas atau kemampuan jiwa manusia : pemahaman ,memori , imajinasi , perasan ,dan kemauan jiwa manusia  pemahaman ,memori, iamjinasi,perasaan dan kemauaan, dan mempengaruhi kemauan.
Rhichard Whately mengembangkan retorikayang dirintis Campbell. Ia mendasarkan teori retorika juga pada psikologi fakultas.Hanya sajaia menekankan argumentasi yang tepat dan mengorganisasikannya secara baik. Whately maupun Campbell menekakan pentingnya menelaah proses berpikir khalayak .karena itu, retorika yang berorientasi pada khlayak berutang budi pada kaum epistemologis aliran pertama retorika modern.
Aliran retorika modern kedua dikenal sebagai gerakan belles letter (bahasa prancis : tulisan yang indah ). Retorika belletrist sangat mengutamkan keindahan bahasa ,segi-segi etis pesan ,kadang-kadang dengan mengabaikan segi informatif nya.Hugh Balir (1718-1800) menulis Lectures on Rhetoric and Belles. Disini ia menjelaskan hubungan antara retorika ,sastra  dan kritik. Ia memperkenalkan fakultas citra rasa . citraasa kata Blair mencapai kesempurnan ketika kenikmatan indrawi dipadukan dengan rasio.

 Jadi perkembangan retorika dari zaman yunani kuno,romawi sampai modern hingga perkembangan retorika era modern hingga era globalisasi sekarang, retorika berkaitan yaitu  mencakup ingatan yang kuat , daya kreasi dan fantasi yang tinggi , teknik pengungkapan yang tepat atau seni bicara dengan daya pembuktian serta penilaian yang tepat . beretorika jga haruus dapat dipertangung jawab kan  disertai pemilihan kata dan nada bicara sesuai dengan tujuan,ruang waktu ,situasi dan siapa lawan bicara yan dihadapi.
Titik tolak retorika adalah berbicara.berbicara berarti menucapkan kata atau kalimat kepada seseorang atau sekelompok orang , untuk mencapai suatu tujuan tertentu (misalnya memberi informasi ) .Bahasa pembicara ini muncul ketika manusia mengucapkan dan menyampaikan pikiran nya kepada manusia lain. Retorika modern adalah gabungan yang serasi antara pengetahuan ,pikiran ,kesenian dan kesangupan berbicara .

5.      Perkembangan Retorika di Indonesia
Informasi tentang perkembangan retorika di indonesia masa lampau sangat sedikit, sumber dan referensi  yang lengkap susah ditemukan . hanya kegiatan betutur dan upacara-upacara  saat yang dapat dipahami. Yang merupakan warisan budaya , yaitu saat meminang, pernikahan kelhiran dan kematian.
Setiap suku bangsa Indonesia memiliki adat tersendiri , cara berkomunikasi  antar dua suku  mengambarkan kemampuan berbicara Dari sinilah retorika klasik indonesia dimulaiSejak abad ke-16 pada masa penjajahan Belanda ,Indonesia sudah mempunyai beberapa Tokoh-tokoh retorika yang menjadi utusan pada permusyawaratan untuk bertukar pendapat mengenai suatu masalah yang dihadapi barsama mengenai retorika .
Perkembangan retorika saat ini bukan hanya sekedar alat atau sarana komunikasi agar sampai pada arah dan maksud tujuan ,namun ilmu yang dikembangkan oleh filsuf terkenal dimasa yunani kuno telah menjadi tuntutan profesi syarat kemimpinan dan bahkan menjadi sebuah profesi tunggal seperti jubir, moderator, pembawa acara dan sebagainya 
 
   B.Tujuan Retorika
           Tujuan Retorika adalah persuasi , yaitu keyakinan pendengar akan kebenaran gagasan hal yang dibicarakan Artinya tujuan retorika adalah membina saling pengertian yang mengembangkan kerjasama dalam menumbuhkan kedamaian dalam kehidupan masyarakat melalui kegiatan bertutur.

C. Metode Retorika
1.Exordium (pendahuluan )
 Fungsi pengantar kearah pokok persoalanyang akan dibahas dan sebagai upaya menyiapkan mental para hadirin dan membangkitkan perhatian .Berbagai cara yang akan ditampilkan untuk memikat perhatian hadirin.
a.       Mengemukakan Kutipan (ayat kitab suci, pendapat ahli kenamaan, dll)
b.      Mengajukan pertayaan
c.       Menyajiakan ilustrasi yang spesipik
d.      Memberikan fakta yang mengejutkan
e.       Menyajikan hal yang bersifat manusia
                 Beberapa hal yang harus dihindari dalam retorika, antara lain
a.       Peminta maaf karena kurang persiapan ,tidak mengusai materi ,tidak ada pengalaman, dll
b.      Menyajikan lelucon berlebihan.

            1.  Protesis (latar belakang)
Mengemukakan hakikat pokok persoalan tersebut secara faktual atau secara kesejahteran nilainya serta fungsinya dalam kehidupan .jadi pembahasan ini dikemukakan sedemikian rupa sehingga tampak jelas kaitan nya dengan kepentingan pendengar.Memberikan ulasan-ulasan yang akan disajikan secara teoritis ,kemudian mengemukakan kekuatan posisinya.
2.  Argumentasi (isi)
Memberikan ulasan-ulasan yang akan disajikan secara teoritis ,kemudian mengemukakan    kekuatan posisinya.
3. Conclusion (Kesimpulan)
 Suatu penegasan hasil pertimbangan yang mengandung pembenran menurut penalaran atau                          pembawa naskah..
 Hal-hal yag perlu dihindari dalam pembuatan kesimpulan adalah :
a.       Mengemukakan fakta baru
b.      Mengemukakan kata-kata mubazir atau fungsional
D. Fungsi Retorika[4]
     Membibing penutur mengambil keputusan yang tepat ,memahamimasalah kejiwaan manusia yang    pada umum nya dan kejiwaan orang yang akan dan sedang dihadapi , menemukan ulasan yang        baik dan mempertahan kan diri serta mempertahankan kebenaran dengan alasan yang masuk akal.


                                                                          BAB III
                                                                         PENUTUP
A.   Kesimpulan
Rerotika memiliki sejarah perkembangan yang cukup panjang, mulai dari zaman Yunani kuno, Romawi, hingga berkembang di era modern. Pada awalnya retorika yang berkembang di Yunani Kuno dijadikan sebagai alat untuk membebaskan hak-hak rakyat yang tertindas yang dilakukan oleh beberapa tokoh yunani seperti Solon (640-560); Peisistratos (600-527) dan Thenustokles (525-460), dimana pada saat itu tidak ada pengacara dan para tokoh politikus seperti mereka yang berbicara didepan khalayak atau dikenal dengan pidato.
 Namun seiring perkembangan zaman, bangsa Yunani dikuasai bangsa Makedonia dan Romawi, maka berakhirlah masa kejayaan ilmu retorika Yunani kuno. Retorika hanya masih merupakan ilmu yang dipelajari di bangku-bangku sekolah.
Di zaman Romawi setelah mereka menguasai Yunani, terjadilah kontak antara kaum cendekiawan Romawi dan Yunani.
Orang-orang Romawi mempelajari kebudayaan bangsa Yunani, terutama ilmu kepandaian berbicara yang tengah berkembangdi Yunani. Oleh karena itu pelajaran tentang ilmu retorika mulai diberikan di sekolah-sekolah.

     B.     Kritik dan saran
Kami pemakalah menyadari bahwa makalah ini jauh dari Kesempurnaan, oleh sebab itu kami pemakalah sangat mengharapkan kritikan dan saran, demi kesempurnaan makalaah ini atas partisipasinya kami ucapkan terima kasih.



DAFTAR PUSTAKA
Yusuf Zainal Abidin, Pengantar Retorika : (CV Pustaka Setia. Bandung 2013
Rahmat,Jalaludin.2006.Retorika Modern Pendekatan Praktis.Bandung :PT Remaja Rosda Karya
Asrifridamonika.2012.Sejarah-perkembangan-retorika-zaman.(online) :http://asrifridamonika.blogspot.com/2012/12/sejarah-perkembangan-retorika-zaman_6366.html



                          

makalah filsafat islam



PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Filsafat islam adalah pembahasan meliputi berbagai soal alam semesta dan  berbaga macam masalah manusia atas dasar  ajaran-ajaran keagaman yang turun bersama lahirnya islam.ketika filsafat muncul didalam kehidupan islam ,kemudian berkembang sehingga banyak dibicarakan oleh orang-orang arab  tampillah beberapa filosof diantaranya Al-kindi Al-farabi dll
Namun dalam maklah ini kita hanya akan membahas tentang Ibnu Bajjah berikut kehidupan nya ,karya-karyanya beserta filsafatnya.



B.           Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah lahir dan Karya Ibnu Bajjah??
2.      Bagaimana filsafat Ibnu Bajjah ??
a)      Metafisika (ketuhanan)
b)      Materi dan Bentuk
c)      Jiwa
d)     Akal dan Ma’rifah
e)      Aklak
f)       Politik
g)      Manusia penyendiri




      PEMBAHASAN
A.    Riwayat Hidup dan Karyanya
        Ibnu bajjah adalah filosof islam pertama dan utama dalam sejarah kefalsafatan di Andalus. Nama lengkapnya adalah Abu Bakar Muhmamad ibnu Yahya ibnu Al-Sha’igh, yang lebih terkenal dengan nama Ibnu bajjah. Ia dilahirkan di saragosa (spanyol) pada akhir abad ke 5 H/ abad ke-11. Riwayat hidup secara rinci tidak banyak di ketahui orang begitu juga dengan pendidikan yan ditempuhnya dan guru yng mengasuhnya tidak terdapat informasi yang jelas. Ibnu bajjah bukan hanya seorang filosof,tetapi juga seorag saintis yang menguasai beberapa disiplin ilmu , seperti kedokteran ,astronomi,fisika, musikus dan matematika.
 Fakta ini dapat diterima karena dimasa itu belum terjadi pemisahan dalam satu buku antara sain dan filsafat sehingga salah seorang yang mempelajari salah satu terpaksa bersatu terpaksa bersentuhan dengan yang lain. Ia juga aktif  dalam dunia politik , sehingga Gubernur Saragossa Daulat Murabith, Abu Bakar ibnu Ibrahim Al-Sahrawi mengangkatnya menjadi wazir . akan tetapi ,sewaktu kota Sarogossa jatuh ketangan raja Alfonso pada tahun 512H/1118 M. ibnu bajjah terpaksa pindah kekota Seville via Velencia. Dikota ini ia bekerja sebagai dokter .kemudian dari sini ia pindah ke Granada dan selanjutnya berangkat ke Afrika utara ,pusat kerajan Dinasti Barbar.[1]
              Disaat transit di Syatibah ,Ibnu bajjah ditangkap oleh penguasa Al-Murrabith, Amir Abu Ishak Ibrahim ibnu Yusuf ibnu Tasyfin yang menuduhnya kafir. Hal ini disebabkan Daulat Murabith penganut teologi al-Asy’ary karena mereka tidak menerima pandangan filasafatnya.kemudian ibu bajjah dibebaskan atas bantuan Ibn Rusyd,filosof besar spayaol yang pernah menjadi muridnya.
      Setelah itu ibnu bajjah berangkat ke Fez,Maroko dikota ini ia diangkat menjadi wazir selama 20 tahun. Dan dikota ini juga lah ia menghembuskan nafas terkhir pada bulan Ramadhan 533H/1138 M.


1)       
B.  Kkarya Tulisnya
Menurut Ibnu Thufail ,Ibnu Bajjah adalah seorang filosof muslim yang paling cemerlang otaknya,paling tepat analisisnya, dan pling benar pemikiranya. Namun amat disayangkan pembahasan filsafat dalam beberapa bukunya  tidaklah matang dan sempurna.
Karya tulis Ibnu Bajjah yang terpenting dalam bidang filsafat ,ialah sebagai berikut.
1.      Kitab  Tadbir al-Mutawwahid, ia adalah kitab yang palin populer dab penting dari seluruh karya tulisnya. Kitab ini berisika akhlaq dan politik serta usaha-usaha individu menjauhkan diri dari segala macam keburukan-keburukan dalam masyarakat Negara.
2.      Risalat al-Wada’ risalah ini membahas tentang Tuhan ,manusia, alam dan kesokteran
3.      Risalat al-ittishal, risalah ini menguraikan tetang hubungan manusia dan akal fa’al
4.      Kitab al-Nafs ,kitab ini menjelaskan tentang jiwa

C.     Keadaan Sosial-Kultural
                    Menurut Shaid, pengarang buku Thabaqai al-umam, sebelum islam masuk Andalus wilayah ini kosong dari wilayah ini kosong drai ilmu pengetahuan dan filsafat. Tidak satu pun penduduk yang memilki ketenaran di bidang ilmu pengetahuan .dikala itu hanya ada baru monumen-monumen kuno yang dibangun oleh raja-raja Romawi. Dengan kata lain sekalipun ada peradaban ,boleh dikatakan amat sederhana. Karena itu pendapat Montgoimery Watt, dapat diterima ketika ia menyatakan bahwa pengaruh budaya islam di Eropa  terjadi setelah kaum muslimin Menaklukan Spayol da Sesillia. Tepatnya kegiatan intelektual ini mulai dikembangkan pada abad ke –9 H.[2]
                    Pada masa pemerintahan Al-Hakam II 961-967 H) karya ilmu pengetahan dan filsafat diimpor secra besar-besaran dari timur sehingga Cardova denga perpustakan dan universitas yang sangat besar mampu menyangi Bagdad sebagai pusat ilmu pengetahuan di dunia islam.
Sebagaimana di sunia islam kawasan timur, di Andalus perkembangan filsafat dan ilmupengetahuan lainnya juga didodrong oleh ajaran Alquran dan hadist yang menganjurkan kepda umatnya supaya menghargai kekuatan akal dan mencari ilmu pengetahuan dimanapun saja . disamping itu factor yang paling dominan ada nya kecintaan penguasa pada filsafat dan ilmu pengethuan dan ia ikut pula memperkarsai pengembanganya , seperti Khalifah Abd Al-Mukmin  ( Dinasti Al-muwahid) meneydiakan biaya hidup secukupnya bagi penuntut ilmu pengethuan dan juga menyediakan tempat khusus dismaping istana untuk kegiatan ilmu pengetahuan.

D.     Fisafat Ibnu Bajjah
1.      Metefisika (Ketuhanan)
Menurut Ibnu Bajjah segala yang ada (al-maujudat) terbagi dua : yang tidak bergerak dan tidak bergerak. Yang bergerak adalah jisim (materi) yang sifatnya terbatas. Gerak terjadi dari perbuatan mengerakkan terhadap yang digerakkan. Gerakan ini digerakkan lagi oleh gerakan lain ,yang akhir rentetan gerakkan ini digerakkan oleh pengerak yang tidak bergerak dalam arti pengerak tidak berubah yang berubah hanya jisim (materi) .
Kesimpulanya gerakkan lam ini jisim yang terbatas digerakan oleh ‘aql sedangkan yang tidak bergerak ialah aql, ia mengerakan alam dan ia sendiri tidak bergerak. Aql inilah yang disebut dengan Allah sebagaimana yang dikemukakan oleh Alfarabi dan Ibnu sina sebelumnya.
Sebagaimana Aristoteles, Ibnu Bajjah juga mendasarkan filsafat metefisika nya pada fisika. Argemen adanya Allah dengan adaya gerakan dialam ini .jadi Allah bersifat Azali dan gerakanya bersifat terbatas.Disinilah letak kelebihan Ibnu Bajjah walaupun ia berangkat dari filsafat gerak Aristoteles, namun ia kembali pada ajaran islam .

2.      Materi Dan Bentuk
Menurut pandangan Ibnu Bajjah, Materi (Al-Hayula) tidak mungkin bereksistensi tanpa bentuk (Al-Shurat). Sementara itu, bentuk bisa bereksintesi dengan sendirinya tanpa materi. Jika tidak, secara pasti tidak mungkin dapat menggambarkan adanya modifikasi (perubahan-perubahan)bpada benda. Perubahan-perubahan tersebut adalah suatu kemungkinan dan inilah yang dimaksud dengan pengertian materi.
3
Pandangan Ibnu Bajjah ini, diwarnai oleh pemikiran Aristoteles dan plato. Menurut Aristoteles, materi adalah sesuatu yang menerima bentuk yang bersifat pontesialitas dan dapat berubah sesuai bentuk. Sementara menurut pandangan Plato, bentuk adalah nyata dan tidak membutuhkan sesuatupun untuk bereksintesi. Bentuk menurut Plato, terdapat diluar benda. Bentuk yang dimaksud Ibnu Bajjah mencakup arti jiwa, daya, makna dan konsep.
Bentuk menurut Ibnu  Bajjah, bertingkat-tingkat. Tingkat yang paling rendah adalah bentuk materi pertama dan yang paling tinggi adalah bentuk akal pemisah (Al-`aql Al-mufariq). Dari bentuk yang paling rendah sampai bentuk yang paling tinggi terjalin seperti mata rantai. Akal manusiawi dapat mencapai bentuk kesempurnaannya dengan melewati rantai tersebutdengan filsafat. Jiwa seperti ini dapat berhubungan dengan akal aktif.
Setiap materi menurut Ibnu Bajjah, mempunyai tiga bentuk, bentuk rohani umum atau bentuk intelektual, bentuk kusus dan bentuk fisik. Jenis bentuk yang pertama memiliki satu hubungan dengan yang menerima. Jenis bentuk yang kedua mempunyai dua hubungan, satu hubungan kusus dengan yang berakal sehat, yang stu lagi hubungan umum dengan dengan yang terasa. Jenis bentuk ketiga ini adalah bentuk yang bereksintensi pada materi.

3.      Jiwa
Menurut pandangan Ibnu Bajjah, setiap manusia mempunyai satu jiwa. Jiwa ini tidak mengalami  perubahan sebagaimana jasmani. Jiwa adalah penggerak bagi manusia. Jiwa digerakkan dengan dua jenis alat yaitu alat-alat jasmani dan alat-alat rohani.  [3]
Jiwa menurut Ibnu Bajjah adalah jauhar rohani, akan kekal setelah mati. Di akhiratjiwa yang akan menerima pembalasan, baik balasan kesenangan maupun balasan siksaan. Akal, daya berfikir bagi jiwa adalah satu bagi setiap orang yang berakal. Ia akan bersatu dengan akal Fa`al  yang diatasnya dengan jalan ma`rifah filsafat.


4.      Akal Dan Ma`rifah
Ibnu Bajjah menempatkan akal dalam posisi yang sangat penting. Dengan perantaraan akal, manusia dapat mengetahui segala sesuatu, termasuk dalam mencapai kebahagiaan dan dan masalah illahiyat. Akal menurut Ibnu Bajjah, ada  dua jenis yaitu :
a.       Akal teoritis
Akal ini diperoleh hanya berdasarkan pemahaman terhadap sesuatu yang kongkret atau abstrak.
b.      Akal praktis
Akal ini diperoleh melalui penyelidikan (eksperimen) sehingga menemukan ilmu pengetahuan.
c.       Akhlak
Ibnu Bajjah membagi perbuatan manusia kepada dua bagian. Pertama ialah perbuatan yang timbul dari motif naluri dan hal-hal lain yang berhubungan dengannya baik dekat atau jauh. Bagian kedua ialah perbuatan yang timbul dari perbuatan yang lurus dan kemauan yang bersih dan tinggi dan bagian ini disebutnya perbuatan-perbuatan manusia.pengkal perbedaan antara keua bagian tersebut bai ibnu bajjah bukan perbuatan itu sendiri melainkan motifnya.[4]
 Untuk menjelaskan kedua macam perbuatan tersebut ia mengemukakan seseorang yang terantuk dengan batu, kemudian ia luka-luka lalu ia melemparkan batu itu, kalau ia melemparnya kerena telah melukainya maka itu adalah perbuatan hewani yang didorong oleh naluri kehewananya yang telah mendikte kepadanya untuk memusnahkan segala perkara yang mengangunya .
kalau melemparkanya agara batu tidak mengangu orang lain  bukan karena kepentingan dirinya atau marahnya tidak bersangkut paut dengan pelemparan batu tersebut maka perbuatan itu adalah pekerjaan kemanusian
Pandangan Ibnu Bajjah diatas sejalan dengan ajaran islam,  yang juga mendasarkan perbuatan pada motivasi pelakunya. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa manusia yang mendasarkan perbatannya atas iradah yang merdeka dan akal budi akan dapat mencapai kebahagiaan.
Manusia menurut Ibnu Bajjah, apabila perbuatannya dilakukan demi memuaskan akal semata, perbuatannya ini mirip dengan perbuatan ilahy daripada perbuatan manusiawi. Hal ini merupakan keutamaan karena jiwa telah dapat menekan keinginan jiwa hewani yang selalu menentangnya. 
Secara ringkas Ibnu Bajjah membagi tujuan manusia mejadi tiga tingkat sebagai berikut :
a.             Tujuan jasmaniah, dilakukan atas dasar kepuasan rohaniah. Pada tujuan ini manusia sama derajatnya dengan hewan.
b.             Tujuan rohaniah kusus, dilakukan atas dasar kepuasan rohaniah. Tujuan ini akan melahirkan keutamaan akhlaqiyah dan aqliyah.
c.             Tujuan rohanih umum (rasio), dilakukan atas dasar kepuasan pemikiran untuk dapat berhubungan dengan Allah.
d.      Politik
Pandangan politik Ibnu Bajjah dipengaruhi oleh pandangan politik Al-Farabi.  Sebagaimana Al-Farabi, dalam buku Ara`Ahl Al-Madinat Al-Fadhilat, ia (Ibnu Bajjah)juga membagi Negara menjadi Negara utama (Al-Madinat Al-fadhilat) atau sempurna dan yang tidak sempurna, seperti Negara Jahilah, dan Fasiqah.
Demikian juga tentang hal-hal yang lain, seperti persyaratan kepala Negara dan tugas-tugasnya selain mengatur Negara, juga pengajar dan pendidik. Pendapat Ibnu Bajjah ini sependapat dengan Al-Farabi. Perbedaannya hanya terletak pada penekanannya. Al-farabi titik tekanannya pada kepala Negara, sedangkan Ibnu Bajjah titik tekanannya pada warga Negara (masyarakat).
Warga Negara utama, menurut Ibnu Bajjah, mereka tidak lagi memerlukan dokter dan hakim. Sebab mereka hidup dalam keadaan puas terhadap segala rezki yang diberikan Allah, yang dalam istilah agama disebut dengan al-qana`an. Mereka tidak mau memakan makanan yang akan merusak kesehatan.
6

 Mereka juga hidup saling mengasihi, saling menyayangi, dan saling menghormati.
Dalam Risalat al-Wada’ Ibnu Bajjah memberika dua fungsi alternative Negara : [5]
1.      Untuk menilai perbuatan rakyat guna membimbing mereka mencapai tujuan yang mereka inginkan
2.      Merancang cara-cara mencapai tujuan tertentu

e.       Manusia Menyendiri
Filsafat Ibnu Bajjah yang paling populer adalah manusia menyendiri (al-insan al-munfarid). Pemikiran ini termuat  dalam magnum opum-nya Kitab Tadbir al-Mutawahhid. Sebagaimana Al-Farabi, pembicaraan Ibnu Bajjah tentang hal ini erat kaitannya dengan politik dan akhlak. 
Dalam menjelaskan manusia menyendiri ini, Ibnu Bajjah terlebih dahulu memaparkan pengertian Tadbir al-Mutawahhid. Lafaz Tadbir bahasa arab, yang mengandung pengertian yang banyak,namun pengertian yang diinginkan oleh Ibnu Bajjah ialah mengetur perbuata-perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dengan kata lain, atauran yang sempurna.
Adapun yang dimaksud dengan istilah al-mutawahhid ialah manusia menyendiri. Dengan kata lain, seseorang atau beberapa orang, mereka mengasingkan diri masing-masing secara sendiri-sendiri, tidak berhubungan dengan orang lain. 
Sementara itu, al-mutawahhid yang dimaksud dengan Ibnu Bajjah ialah seorang filosof atau bebebrapa orang filosof hidup menyendiri pada sala satu Negara dari Negara yang tidak sempurna, seperti Negara Fasiqah, Jahilah, dan lain-lain. 


Daftar Pustaka
Zar,Sirajudin ,(2004). Filsafat islam, Jakarta :PT Raja Gravindo Persada
M.M Syarif.( 1985).Para Filosof Muslim.Bandung : Mizan
Mustofa. (2009).Filsafat Islam. Bandung : Pustaka Setia