Jumat, 04 Desember 2015

Makalah retorika dakwah


BAB I
PENDAHULUAN

   A.   Latar Belakang
Retorika adalah suatu gaya atau seni berbicara baik yang dicapai bardasarkan bakat alami (talenta) dan keterampilan teknis. Retorika yang juga dijuluki ilmu komunikasi, ilmu berpidato, atau ilmu berbahasa , bermetamorfosis menjadi subjek studi khusus. Secara naluriah, manusia sudah mengenal dan mempraktekan retorika dalam definisi yang lebih sederhana. Namun secara singkat, retorika berkembang lebih awal dan mengalami masa kejayaannya pada masa Yunani dan Roma.

  B.    Rumusan Masalah
1.      Sajarah perkembangan retorika
2.      Tujuan mempelajari retorika
3.      Metode retorika
4.      Fungsi retorika



                                                                                    BAB II
                                                                                        PEMBAHASAN

A.       Sejarah perkembangan retorika
Retorika atau dalam bahasa Inggaris rethoric bersumber dari perkataan rhetorica yang berarti ilmu bicara.Perkembangan retorika terjadi sudah lama sekali, seiring lamanya perjalanan kehidupan manusia ketika itu retorika mengalami masa kejayaanya pada masa Yunani dan Roma.
barikut ini diuraikan perkembangan ilmu retorika sejak zaman Yunani kuno sampai pada perkembangan retorika di Indonesia.[1]
1.    Zaman Yunani Kuno
Unsur-unsur ilmu retorika sudah berkembang di Yunani,sebelum buku ditulis oleh Korax dan Teisios diterbitkan sejak abad samapai ke-5 samapi ke-7 sebelum masehi,sudah ada ahli-ahli pidato terkenal Yunani kuna seperti Solon (640-650), Paistratos (527-600)  dan Thenustokles (460-525).
Seorang politikus dan negarawan yang juga menjadi seorang ahli pidato yang terkenal dalam zaman ini adalah Perikles (942-500). Para pengagumnya mengataken bahwa dewi-dewi seni bicara yang memiliki daya tarik memukau bertahta di atas lidahnya.
Periklis sebagai seorang ahli pidato tidak akan dilupakan oleh bangsa Yunani, berkat sebuah pidato yang diucapkannya bagi para pahlawan di kota Athena, yang kemudian diterbitkanoleh ahli sejarahThukydides sekitar akhir abad ke-5 sebalum masehi, muncul lagi beberapa ahli pidato yang sangat dikagumi seperti Alkibiades Theramenes dan Kritios.
Pada mulanya para ahli pidato di Yunani hanya berbicara didalam ruangan pengadilan tetapi sesudah memperhatikan bahwa kepandaian berbicara berguna untuk memimpin negara maka orang mulai menyusunnya dan disebut retorika, sehingga mudah dipelajari.
Usaha ini dijalankan pertama-tama didaerah koloni Yunani di Sisila, dimana kekuasaan mulai punah dan dimana kebebasan berbicara mulai dijunjung tinggi. Usaha yang sama dikembangkan di kota Athena dan seluruh kerajaan Yunani.
           Sejak abad ke-5 mulai didirikan sekolah-sekolah retorika didalam wilayah-wilayah yang berkebudayaan helensitis, dengan itu retorika menjadi salah satu bidang ilmu yang diajarkan kepada generasi muda yang dipersiapkan untuk memimpin negara. Retorika dalam abad-abad ini menjadi menjadi salah satu bidang ilmu yang menyaingi filsafat.
Beberapa ahli pidato pada masa Gorgias dari Leontinoi (380-485),Protagoras dari Abdera (410-480) dan Thrasyimachus dari Kalsedon (200-300), Selain itu muncul juga ahli-ahlia pidato lain yang terkenal seperti Socrates (399-470). Menurut Socrates yang juga ahli filsafat, retorika adalah seni untuk membawakan dan menyampaikan pengetahuan yang sudah ada secara meyakinkan.

2.    Zaman Romawi Kuno
Setelah Yunani dikusai Romawi terjadilah perbauran kebudayaan antar kedua bangsa banyak Romawi mempelajari retorika bangsa Yunani, karena bagitu besarnya minat orang mempelajari retorika maka ahli pidato Yunani menjadi berpengaruh. Hal ini mencemaskan golongan konservatif, maka dibawah pemerintahan konsulat Fannius dan Masella dilakukan pengusiran terhadap ahli filsafat dan retorika yang berkebangsaan Yunani.
Namun akhirnya pemerintah Romawi kembali memanggil ahli tersebut ke Roma, sejak saat itu didirikanlah sekolah-sekolah retorika, dan orang-orang Yunani menjadi gurunya. Sejak saat itu retorika berkembang pesat di Romawi.
dengan pesatnya perkembangan ilmu retorika di Romawi tersebut maka lahirnya ahli-ahli retorika berkebangsaan Romawi mereka antara lain Cato Senior (149-234) Marcul Tulius Cicero (44-106) yang menulis tentanf teori pidato, Tiberius, Caius Graechus, M Antonius, Q Hortensius Hortulus Cato Yunior.dan ada juga Lulius Caisar dengan menulis 12 buku sebagai pengantar ilu retorika. Ilmu retorika Romawi berakhir kejaanya seiring dengan runtuhnya kekaisaran Romawi.

3.    Abad Pertengahan
Retorika abad pertengahan sering disebut abad kegelapan bagi retorika, karena ketika agama Kristen berkuasa, retorika dianggap sebagai kesenian jahiliah. Orang kristen tersebut melarang mempelajari ilmu retorika yang dirumuskan oleh orang Yunani dan Romawi para penyembah berhala.Bila ia memeluk agama kristen secara otomatis ia akan memiliki kemampuan untuk menyampaikan kebenaran.
 Satu abad kemudian di timur muncul peradaban baru yaitu seorang nabi ia seorang pembicara yang fasih dengan kata-kata singkat yang mengandung makna padat yaitu Nabi Muhammad SAW, perkataanya menyebabkan pendengarnya berguncang hatinya dan berlinang air matanya. Ada seorang ulama yang mengumpulkan khusus pidatonya dan menamaianya dengan Madinat al-Balaghah. Balaghah menjadi disiplin ilmu yang menduduki status yang mulia dalam peradaban islam. [2]
Kaum muslimin menggunakan balaghah sebagai pengganti retorika, tetapi retorika Yunani yang dicampakkan di Eropa abad pertengahan, dikaji dengan tekun oleh para ahli balaghah sayangnya sangat kurang sekali studi berkenaan dengan konstribusi balaghah pada retorika modern. Retorika modern pertama kali yang mengantarkan adalah Renaissance menghubungkan Renaissance dengan retorika modern adalah Roger Bacon.
 Retorika pada zaman  ini mempunyai beberapa aliran yang dimana aliran aliran-aliran itu sebagai berikut aliran epistemologis, aliran ini lebih menekankan pada proses psikologis, epistemologi membahas “teori pengetahuan” asal usul, sifat, metode, dan batas-batas pengetahuan manusia.
Para pemikir epistemologi berusaha mengkaji retorika klasik dalam sorotan perkembangan psikologi kognitif (yang membahas proses mental), para pemikir aliran ini antara lain. George Campbell (1719-1796), menurutnya retorika harus diarah kepada upaya mencerahkan pemahaman, menyenangkan   perasaan dan mempengaruhi kemuman.
Richad Whately menurutnya retorika berorientasi kepada khalayak. Aliran elokusionis justru menekankan teknik penyampaian pidato,aliran ini mendapat kritikan karena perhatian dan kesetiaan yang berlebihan pada teknik pada abad keduapuluh retorika mengambil manfaat dari perkembangan ilmu pengetahuan modern khususnya ilmu-ilmu perilaku seperti psikologi dan sosiologi.

4.    Zaman Modren
Abad Pertengahan berlansung selama seribu tahun (400-1400). Di Eropa, Selama priode panjang itu, warisan perdaban Yunani diabaikan .Aliran pertama retorika modern berkembang yang lebih menekankan proses psikologis, dikenal sebagai aliran epistemologis. Epistemologis membahas “teori pengetahuan “. asal            -usul ,sifat ,metode , dan batas-batas pengetahuan manusia. [3]
Para pemikir epistemologis berusaha mengkaji retorika klasik dalam sorotan perkembangan psikologi kognitif ( membahas proses mental )beberapa tokoh yang berkaitan dengan retorika modern yaitu :
George Campbell    (1719-1796), dalam bukunya The philophy of Rhetoric dalam menelaah tulisan Aristoteles, Cicero dan Quantilianus dengan pedekatan psiklogis fakultas (bukan fakultas psikologi) Psikologi fakultas berusaha menjelaskan sebab-musabab perilaku manusia pada empat fakultas atau kemampuan jiwa manusia : pemahaman ,memori , imajinasi , perasan ,dan kemauan jiwa manusia  pemahaman ,memori, iamjinasi,perasaan dan kemauaan, dan mempengaruhi kemauan.
Rhichard Whately mengembangkan retorikayang dirintis Campbell. Ia mendasarkan teori retorika juga pada psikologi fakultas.Hanya sajaia menekankan argumentasi yang tepat dan mengorganisasikannya secara baik. Whately maupun Campbell menekakan pentingnya menelaah proses berpikir khalayak .karena itu, retorika yang berorientasi pada khlayak berutang budi pada kaum epistemologis aliran pertama retorika modern.
Aliran retorika modern kedua dikenal sebagai gerakan belles letter (bahasa prancis : tulisan yang indah ). Retorika belletrist sangat mengutamkan keindahan bahasa ,segi-segi etis pesan ,kadang-kadang dengan mengabaikan segi informatif nya.Hugh Balir (1718-1800) menulis Lectures on Rhetoric and Belles. Disini ia menjelaskan hubungan antara retorika ,sastra  dan kritik. Ia memperkenalkan fakultas citra rasa . citraasa kata Blair mencapai kesempurnan ketika kenikmatan indrawi dipadukan dengan rasio.

 Jadi perkembangan retorika dari zaman yunani kuno,romawi sampai modern hingga perkembangan retorika era modern hingga era globalisasi sekarang, retorika berkaitan yaitu  mencakup ingatan yang kuat , daya kreasi dan fantasi yang tinggi , teknik pengungkapan yang tepat atau seni bicara dengan daya pembuktian serta penilaian yang tepat . beretorika jga haruus dapat dipertangung jawab kan  disertai pemilihan kata dan nada bicara sesuai dengan tujuan,ruang waktu ,situasi dan siapa lawan bicara yan dihadapi.
Titik tolak retorika adalah berbicara.berbicara berarti menucapkan kata atau kalimat kepada seseorang atau sekelompok orang , untuk mencapai suatu tujuan tertentu (misalnya memberi informasi ) .Bahasa pembicara ini muncul ketika manusia mengucapkan dan menyampaikan pikiran nya kepada manusia lain. Retorika modern adalah gabungan yang serasi antara pengetahuan ,pikiran ,kesenian dan kesangupan berbicara .

5.      Perkembangan Retorika di Indonesia
Informasi tentang perkembangan retorika di indonesia masa lampau sangat sedikit, sumber dan referensi  yang lengkap susah ditemukan . hanya kegiatan betutur dan upacara-upacara  saat yang dapat dipahami. Yang merupakan warisan budaya , yaitu saat meminang, pernikahan kelhiran dan kematian.
Setiap suku bangsa Indonesia memiliki adat tersendiri , cara berkomunikasi  antar dua suku  mengambarkan kemampuan berbicara Dari sinilah retorika klasik indonesia dimulaiSejak abad ke-16 pada masa penjajahan Belanda ,Indonesia sudah mempunyai beberapa Tokoh-tokoh retorika yang menjadi utusan pada permusyawaratan untuk bertukar pendapat mengenai suatu masalah yang dihadapi barsama mengenai retorika .
Perkembangan retorika saat ini bukan hanya sekedar alat atau sarana komunikasi agar sampai pada arah dan maksud tujuan ,namun ilmu yang dikembangkan oleh filsuf terkenal dimasa yunani kuno telah menjadi tuntutan profesi syarat kemimpinan dan bahkan menjadi sebuah profesi tunggal seperti jubir, moderator, pembawa acara dan sebagainya 
 
   B.Tujuan Retorika
           Tujuan Retorika adalah persuasi , yaitu keyakinan pendengar akan kebenaran gagasan hal yang dibicarakan Artinya tujuan retorika adalah membina saling pengertian yang mengembangkan kerjasama dalam menumbuhkan kedamaian dalam kehidupan masyarakat melalui kegiatan bertutur.

C. Metode Retorika
1.Exordium (pendahuluan )
 Fungsi pengantar kearah pokok persoalanyang akan dibahas dan sebagai upaya menyiapkan mental para hadirin dan membangkitkan perhatian .Berbagai cara yang akan ditampilkan untuk memikat perhatian hadirin.
a.       Mengemukakan Kutipan (ayat kitab suci, pendapat ahli kenamaan, dll)
b.      Mengajukan pertayaan
c.       Menyajiakan ilustrasi yang spesipik
d.      Memberikan fakta yang mengejutkan
e.       Menyajikan hal yang bersifat manusia
                 Beberapa hal yang harus dihindari dalam retorika, antara lain
a.       Peminta maaf karena kurang persiapan ,tidak mengusai materi ,tidak ada pengalaman, dll
b.      Menyajikan lelucon berlebihan.

            1.  Protesis (latar belakang)
Mengemukakan hakikat pokok persoalan tersebut secara faktual atau secara kesejahteran nilainya serta fungsinya dalam kehidupan .jadi pembahasan ini dikemukakan sedemikian rupa sehingga tampak jelas kaitan nya dengan kepentingan pendengar.Memberikan ulasan-ulasan yang akan disajikan secara teoritis ,kemudian mengemukakan kekuatan posisinya.
2.  Argumentasi (isi)
Memberikan ulasan-ulasan yang akan disajikan secara teoritis ,kemudian mengemukakan    kekuatan posisinya.
3. Conclusion (Kesimpulan)
 Suatu penegasan hasil pertimbangan yang mengandung pembenran menurut penalaran atau                          pembawa naskah..
 Hal-hal yag perlu dihindari dalam pembuatan kesimpulan adalah :
a.       Mengemukakan fakta baru
b.      Mengemukakan kata-kata mubazir atau fungsional
D. Fungsi Retorika[4]
     Membibing penutur mengambil keputusan yang tepat ,memahamimasalah kejiwaan manusia yang    pada umum nya dan kejiwaan orang yang akan dan sedang dihadapi , menemukan ulasan yang        baik dan mempertahan kan diri serta mempertahankan kebenaran dengan alasan yang masuk akal.


                                                                          BAB III
                                                                         PENUTUP
A.   Kesimpulan
Rerotika memiliki sejarah perkembangan yang cukup panjang, mulai dari zaman Yunani kuno, Romawi, hingga berkembang di era modern. Pada awalnya retorika yang berkembang di Yunani Kuno dijadikan sebagai alat untuk membebaskan hak-hak rakyat yang tertindas yang dilakukan oleh beberapa tokoh yunani seperti Solon (640-560); Peisistratos (600-527) dan Thenustokles (525-460), dimana pada saat itu tidak ada pengacara dan para tokoh politikus seperti mereka yang berbicara didepan khalayak atau dikenal dengan pidato.
 Namun seiring perkembangan zaman, bangsa Yunani dikuasai bangsa Makedonia dan Romawi, maka berakhirlah masa kejayaan ilmu retorika Yunani kuno. Retorika hanya masih merupakan ilmu yang dipelajari di bangku-bangku sekolah.
Di zaman Romawi setelah mereka menguasai Yunani, terjadilah kontak antara kaum cendekiawan Romawi dan Yunani.
Orang-orang Romawi mempelajari kebudayaan bangsa Yunani, terutama ilmu kepandaian berbicara yang tengah berkembangdi Yunani. Oleh karena itu pelajaran tentang ilmu retorika mulai diberikan di sekolah-sekolah.

     B.     Kritik dan saran
Kami pemakalah menyadari bahwa makalah ini jauh dari Kesempurnaan, oleh sebab itu kami pemakalah sangat mengharapkan kritikan dan saran, demi kesempurnaan makalaah ini atas partisipasinya kami ucapkan terima kasih.



DAFTAR PUSTAKA
Yusuf Zainal Abidin, Pengantar Retorika : (CV Pustaka Setia. Bandung 2013
Rahmat,Jalaludin.2006.Retorika Modern Pendekatan Praktis.Bandung :PT Remaja Rosda Karya
Asrifridamonika.2012.Sejarah-perkembangan-retorika-zaman.(online) :http://asrifridamonika.blogspot.com/2012/12/sejarah-perkembangan-retorika-zaman_6366.html



                          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar